Padang — Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina tetap bergerak di daerah pemilihannya di sela-sela menjalankan Rapat-Rapat kerja Virtual DPR RI untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial demi membantu mengurangi dampak ekonomi masyarakat Sumbar dengan menyediakan ribuan paket sembako untuk rakyat.
“Saat ini lokasi saya lebih banyak di dapil daripada di Jakarta, sehingga kendala tempat, jarak dan waktu tidak terlalu bermasalah untuk bertemu masyarakat. Seiring dengan rapat-rapat kerja dari jarak jauh dengan metode teleconference, sudah sebagai tugas kami anggota DPR tetap memberi kontribusi kepada masyarakat di masing-masing daerah pemilihan guna mengurangi dampak covid-19”, terang Nevi.
Anggota DPR RI komisi VI yang sangat konsern terhadap UMKM ini mengatakan, saat ini ia bersama LKKS (Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial) Sumatera Barat, akan menyusun tahapan-tahapan pembagian paket sembako ke rumah-rumah warga. Setiap tahap berdurasi satu pekan akan membagi 1.000 paket dimana setiap paket terdiri dari beras sebanyak 5 kilogram, gula pasir, minyak goreng, mie instan.
Paket sembako yang disalurkan di Sumatra barat ini, kata Nevi, bukan hanya dari anggaran pribadinya saja. Namun banyak pihak baik lembaga maupun individu termasuk para pemda dan para dermawan dari perantau Minang turut berkontribusi. Ia sangat terharu begitu banyak tindakan saling bahu-membahu memberikan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat untuk mengurangi dampak wabah ini.
“Alhamdulillah di saat wabah melanda, masih banyak yang tergerak memberikan bantuan. Terimakasih kita ucapkan kepada para dermawan baik dari lembaga maupun pribadi yang menyalurkan bantuannya melalui LKKS Sumbar. Saya dapat memastikan, bantuan dari darmawan ini akan sampai kepada yang membutuhkan,” ungkapnya.
Pandemi Covid-19, lanjut Politisi PKS ini, telah membawa dampak ekonomi terhadap masyarakat Sumbar khususnya dan Indonesia umumnya. Sungguh berat beban yang harus ditanggung mereka saat ini.
Bahkan warga yang sebelumnya hampir miskin jatuh ke dalam kelompok miskin saat ini. PHK terjadi dimana-mana menjadi fenomena yang tidak dapat terbendung lagi.
Banyaknya masyarakat yang terdampak diharapkan menjadi perhatian bersama. Anggota DPR RI FPKS ini mengharapkan dinas terkait untuk memperkuat verifikasi dan validasi (verivali) data yang masuk.
Nevi berkeyakinan, akibat Covid-19 semakin banyak keluarga kurang mampu baru. Berarti banyak data baru untuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang harus dimasukkan dan diverifikasi, terutama oleh dinas sosial baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Menurut wakil rakyat dari PKS ini menilai sebagusnya data yang didapat dari lurah atau Walinagari harus langsung diverifikasi dan divalidasi agar pemberian bantuan tepat sasaran, tidak tumpang tindih.
“Biar keluar uang untuk verivali asalkan datanya valid. Tidak terjadi penumpukan bantuan kepada orang yang sama,’ tegasnya.
“Saya akan berusaha terus untuk mengusahakan sebisa mungkin memberikan paket sembako setalah beberapa pekan lalu telah membagi sanitizer. Kini yang sangat dibutuhkan adalah sembako seiring dampak pembatasan-pembatasan aktivitas yang berpengaruh pada ekonomi keluarga. Pekan ini dibagikan 1.000 paket sembako, pekan depan rencananya 1.000 paket lagi.”
Hj. Nevi Zuairina
Anggota DPR RI Komisi VI FPKS
Daerah Pemilihan Sumatera Barat II
www.nevizuairina.id
Zalaluddin sovong
April 14, 2020 @ 3:45 am
Ibu mntk tlg kami warga mentawai yg terkurung dpadang yg TDK bs plg kampung karna kapal kementawai sdh dilarang penompang nya untuk pergi kementawai maka kami mintak tlg dari ibu utuk menyalurkan bantuan sembakonya. Wassalam dr kami
Sangkot Nurhaida Kajai
April 17, 2020 @ 2:40 pm
Assalamualaikum buk kami dari kenagarian kajai atas nama masyarakat kajai sampai saat ini belum pernah mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun kecuali orang yg selama ini dapat dari PKH sementara kami di Talamau sudah masu zona merah jadi kami mohon sama ibuk berikan kami solusinya buk sementara dikenegerian lain di Pasaman Barat sudah membagikan bantuan yg berbentuk sembako tolonglah kami yg di kajai ini buk